Tuesday, September 20, 2011

20 September 2011 part 1

Assalamualaikum Wanita Pemilik Sebelah Tulang Rusukku,

Sesuai janji ku padamu, kali ini akan ku ceritakan mengenai perjalanan ku pulang ke tanah kelahiran ku


Alhamdulillah, Allah senantiasa menaungiku keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan kali ini

Tiba di Banda Aceh pukul 16.30, aku langsung di sambut oleh keluarga ku yang sudah lebih dahulu berangkat kesana
Kemudian kami pun langsung menuju tempat dimana resepsi pernikahan akan diadakan

Segala persiapan sudah dilakukan, tampak banyak orang sibuk dengan tugasnya masing-masing, memastikan segala sesuatunya akan berjalan lancar saat akad nikah dan resepsi berlangsung

Tidak banyak yang bisa ku lakukan, hanya sekedar silaturahmi dan pada malam harinya ikut dalam pengajian yang diadakan oleh para perkumpulan Qari dan Qariah Banda Aceh


Keesokan harinya, Jumat pagi, akad nikah akan dilangsungkan pukul 09.00 WIB

Aku bertugas mengantarkan mempelai wanita yang tak lain adalah saudaraku beserta para keluarganya, dari rumah menuju ke masjid tempat akad nikah

Dalam perjalanan sempat aku bertukar fikiran dengannya mengenai keputusannya untuk menikah
Usia kami hanya terpaut 1 tahun, dia lebih muda dariku

Ku lihat niat tulusnya menikah karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Ku puji keberaniannya mengambil keputusan ketika awalnya keluarga berat untuk melepasnya, dan keinginannya untuk tetap melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 setelah menikah

Banyak pelajaran yang bisa ku ambil dari tekadnya

Ku doakan segala yang terbaik untuknya kelak, dan semoga semua yang dicita-citakannya di ijabah Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Amin ya Robb..


Disaksikan para keluarga dan tamu yang datang memenuhi masjid, alhamdulillah akad nikah berlangsung lancar

Sah lah mereka menjadi suami isteri, menunaikan Sunnah Rasul, dan menyempurnakan separuh dari agama

Semoga mereka menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah, selalu dalam lindungan dan berkah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Amin..


Beberapa tamu undangan tampak ku kenal, mereka tak lain adalah teman dari orang tuaku beserta anak-anaknya

Dan lagi-lagi, seperti yang sudah ku prediksikan, pertanyaan-pertanyaan itu muncul lagi. Hehe..

Pertanyaan-pertanyaan seperti : "Kapan nyusul?" "Calonnya sudah ada kan?" "Ditunggu ya undangannya"

Pertanyaan-pertanyaan yang lagi-lagi cuma bisa ku jawab dengan senyuman seadanya :)


Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu muncul karena mereka melihat faktor usiaku yang sudah cukup untuk menikah

Dan kuanggap itu bagian dari perhatian mereka kepadaku. Alhamdulillah...


Tidak terelakkan juga, disana aku dikenalkan dengan beberapa wanita

Dan jujur ada satu wanita yang menyita perhatianku

Sosoknya anggun dan sederhana, tampak berbeda dari yang lainnya

Ku pandangi dari kejauhan, ia tampak sangat mempesona dalam diamnya, begitu indah dengan hijabnya


Ingin rasanya menghampirinya, mencoba berkenalan dan mengenalnya lebih jauh

Namun ku tutup rapat-rapat keinginan itu

Aku tidak ingin mengusik keimanan dan kesuciannya, menjadikan ku sosok yang buruk dan hina di matanya


Jujur saat itu, timbul pertanyaan dalam hatiku :

"Ya Allah, dia kah jodohku? Jodoh yang kutanyakan pada-Mu dalam setiap sujudku... Jodoh yang selalu ku pinta dalam setiap do'a di 2/3 malam-Mu..."

Kusimpan semua itu dalam hati, karena ku yakin jika ia adalah dirimu wahai wanita pemilik sebelah tulang rusukku, Allah pasti akan mempermudah jalan kita dan menyatukan kita pada saat yang terbaik menurut-Nya, karena Dia-lah Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya...

Selesai akad nikah, tak lupa ku titipkan sebuah do'a, semoga bisa bertemu lagi dengannya...

Aku pun kemudian bergegas menuju Masjid Raya Baiturrahman, untuk menunaikan ibadah Shalat Jum'at

Ya, Masjid Raya Baiturrahman

Bangunan megah penuh sejarah, simbol kebanggaan masyarakat Islam di Aceh
Tempat dimana mayoritas warga Banda Aceh melaksanakan kewajibannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan merupakan saksi bisu peristiwa Tsunami tahun 2004



















Karena perbedaan waktu shalat antara Jakarta dan Banda Aceh, aku tiba di masjid satu setengah jam sebelum adzan dikumandangkan

Ku manfaatkan waktu itu untuk shalat 2 rakaat menghormati Rumah Allah Yang Agung, kemudian ku lanjutkan dengan membaca kalam Allah dalam kitab suci Al-Qur'an

Ku lihat sekelilingku, begitu banyak orang yang berlomba-lomba mencari pahala di sisi Allah, mereka mengaji dan berdzikir tiada hentinya

Membuatku merasa bahwa apa yang ku lakukan selama ini, mungkin belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan mereka

Subhanallah.. Indahnya Islam dibumi Serambi Mekah-Mu ini ya Allah..

Membuatku ingin rasanya terus bermukim disini..


Selesai Shalat Jum'at, sisa waktu dihari itu ku manfaatkan untuk mengunjungi para saudaraku

Keesokan harinya juga ku gunakan untuk bertemu dengan para keluarga, saudara dan teman-teman ku disana

Alhamdulillah ada banyak orang yang bisa ku kunjungi hari itu

Ada kakekku dan para keluarga yang sengaja datang dari kampung, saudara-saudara sepupuku, teman-teman lamaku saat sekolah dulu, juga guru ngaji pertamaku yang sudah puluhan tahun tidak bertemu

Senang rasanya bisa sekedar bercerita dengan mereka, tertawa bersama, berbagi kisah, bertukar fikiran, dan mengenang masa-masa lalu

Banyak pelajaran hidup yang bisa ku ambil..

Semoga saja tali silaturahim ini akan terus terjaga sampai kapanpun.. Amin..

(Continued in part 2)

No comments:

Post a Comment