Friday, September 23, 2011

20 September 2011 part 2

Hari Minggu, resepsi pernikahan pun diadakan

Pagi itu, kami bergegas mengenakan baju adat khas Aceh dan berkumpul di tempat yang telah direncanakan

Hujan turun dengan derasnya, membuat kami semua risau apakah acara resepsi ini bisa berlangsung dengan lancar

Tepat pukul 10.00, rangkaian acara pun dimulai

Semua anggota panitia siap dengan posisi dan tugasnya masing-masing

Aku dan beberapa anggota yang lain ditugaskan sebagai penerima tamu di depan

Setelah kurang lebih 30 menit menunggu, akhirnya sang mempelai pria datang di iringi para rombongan keluarganya yang kurang lebih berjumlah 50 orang

Kamipun mempersilahkan para rombongan tersebut masuk dan menikmati hidangan yang telah disediakan

Kemudian dimulailah prosesi adat pernikahan untuk pasangan pengantin


Selanjutnya tamu-tamu yang lain pun mulai berdatangan

Jumlahnya masih sedikit, mengingat hujan masih turun dengan derasnya dan belum ada tanda-tanda akan berhenti

Namun Alhamdulillah, tepat pukul 12.00 hujan berhenti sepenuhnya

Matahari tampak muncul dari balik awan, sinarnya yang hangat pun mulai terasa


Para tamu undangan akhirnya mulai ramai yang datang

Senyum dan salam pun tak lupa ku haturkan, sebagai bentuk terima kasih bagi mereka yang telah menyempatkan diri hadir

Diantara mereka tampak beberapa orang yang ku kenal dahulu ketika masih tinggal di Banda Aceh

Ku sempatkan untuk menyapa mereka dan berbincang-bincang sejenak sebagai bentuk silaturahim


Tak bisa ku pungkiri, diantara seluruh tamu yang datang, aku menantikan kehadiran seseorang

Ya, mungkin kau sudah bisa menebaknya

Aku menantikan kehadirannya, wanita anggun nan sederhana yang kutemui di acara akad nikah


Detik demi detikpun berlalu, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00

Ia tak kunjung datang..

Karena ada dua jalan masuk untuk menuju tempat resepsi, aku pun beranggapan bahwa mungkin ia telah datang dan pulang melewati jalan yang lain

Tak ayal dalam batinku aku berdo'a, "Ya Allah, jika Engkau perkenankan, pertemukanlah aku kembali dengannya.."


Kurang lebih lima menit kemudian, tampaknya Allah mengabulkan do'a ku..

Ya, sosoknya terlihat di ujung jalan..

Ia datang bersama Ibu dan saudara perempuannya

Masih dengan keanggunan dan kesederhanaannya..

Berbalut hijab dengan rapinya, sehingga tak sehelai rambutpun terlihat darinya..


Kali ini aku bisa melihatnya dari dekat

Ku perhatikan ketika memasuki tempat resepsi, ia tidak mau bersalaman dengan lawan jenisnya

Bahkan ia selalu memalingkan pandangan ketika tidak sengaja bertatapan dengan lelaki

Sungguh mengingatkan ku pada sosok yang Allah sebutkan dalam surah Ar-Rahman :

“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)


Kemudian ia pun berlalu menuju tempat pelaminan untuk memberi selamat kepada kedua mempelai

Aku pun meminta izin pada anggota panitia yang lain untuk menunaikan ibadah Shalat Dzuhur dan Ashar

Di akhir sholatku, ku haturkan do'a pada Allah :

     Ya Allah..
     Seandainya telah Engkau catatkan ia yang akan menjadi teman menapaki hidupku
     Satukanlah hatinya dengan hatiku
     Seiringkanlah langkah kami, titipkanlah kebahagiaan diantara kami
     Agar bisa meraih syurga dunia dan akhirat-MU

     Tetapi ya Allah..
     Seandainya telah Engkau takdirkan dia bukan milikku
     Bawalah ia jauh dari pandanganku
     Luputkanlah ia dari ingatanku
     Dan peliharalah aku dari kekecewaan dan putus asa

     Serta ya Allah yang Maha Mengerti..
     Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu
     Gerakkan hati ini ke arah yang terbaik, pada saat dan waktu yg tepat menurut-Mu
     Karena Engkau Maha Mengetahui Segala yang terbaik untuk hamba-Mu

     Ya Allah..
     Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku..

     Amin Ya Allah.. Ya Rabbal 'Alamin..


Selesai sholat, aku pun kembali ke tempat ku semula

Dan ternyata tak berapa lama, ia kembali melintas di depanku, berjalan menuju ke arah pulang

Ku pandangi ia sampai bayangnya menghilang di ujung jalan

Sesaat sebelum ia pulang, ia sempat menoleh ke arahku. Tapi kuanggap itu bukanlah apa-apa, tak lebih dari rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala


Pukul 15.00 hujan kembali turun

Tetapi Alhamdulillah acara sudah selesai, hanya satu-dua orang yang masih datang dan beberapa orang masih ada di tempat resepsi

Ku anggap jeda hujan selama 3 jam itu benar-benar adalah karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, agar acara bisa lancar terlaksana

Malamnya semua yang terlibat dalam acara berkumpul kembali, sekedar untuk silaturahmi

Selesai sudah agenda kegiatanku pada hari itu

Dan keesokan harinya, sebelum pulang ke Jakarta, ku sempatkan membeli beberapa oleh-oleh untuk para tetangga dan teman


Di dalam perjalanan pulang, tak sengaja ku baca sebuah petikan indah :

“Bariskan harapan pada istikharah sepenuh hati ikhlas. Relakan Allah pilihkan untukmu. Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah
Mungkin kebaikan itu bukan pada orang yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih. Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima   keputusan Sang Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat orang-orang beriman memberi semua cinta dan menerima cinta..”

Subhanallah.. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua.. Amin..

2 comments: