Hari Minggu, resepsi pernikahan pun diadakan
Pagi itu, kami bergegas mengenakan baju adat khas Aceh dan berkumpul di tempat yang telah direncanakan
Hujan turun dengan derasnya, membuat kami semua risau apakah acara resepsi ini bisa berlangsung dengan lancar
Tepat pukul 10.00, rangkaian acara pun dimulai
Semua anggota panitia siap dengan posisi dan tugasnya masing-masing
Aku dan beberapa anggota yang lain ditugaskan sebagai penerima tamu di depan
Setelah kurang lebih 30 menit menunggu, akhirnya sang mempelai pria datang di iringi para rombongan keluarganya yang kurang lebih berjumlah 50 orang
Kamipun mempersilahkan para rombongan tersebut masuk dan menikmati hidangan yang telah disediakan
Kemudian dimulailah prosesi adat pernikahan untuk pasangan pengantin
Selanjutnya tamu-tamu yang lain pun mulai berdatangan
Jumlahnya masih sedikit, mengingat hujan masih turun dengan derasnya dan belum ada tanda-tanda akan berhenti
Namun Alhamdulillah, tepat pukul 12.00 hujan berhenti sepenuhnya
Matahari tampak muncul dari balik awan, sinarnya yang hangat pun mulai terasa
Para tamu undangan akhirnya mulai ramai yang datang
Senyum dan salam pun tak lupa ku haturkan, sebagai bentuk terima kasih bagi mereka yang telah menyempatkan diri hadir
Diantara mereka tampak beberapa orang yang ku kenal dahulu ketika masih tinggal di Banda Aceh
Ku sempatkan untuk menyapa mereka dan berbincang-bincang sejenak sebagai bentuk silaturahim
Tak bisa ku pungkiri, diantara seluruh tamu yang datang, aku menantikan kehadiran seseorang
Ya, mungkin kau sudah bisa menebaknya
Aku menantikan kehadirannya, wanita anggun nan sederhana yang kutemui di acara akad nikah
Detik demi detikpun berlalu, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00
Ia tak kunjung datang..
Karena ada dua jalan masuk untuk menuju tempat resepsi, aku pun beranggapan bahwa mungkin ia telah datang dan pulang melewati jalan yang lain
Tak ayal dalam batinku aku berdo'a, "Ya Allah, jika Engkau perkenankan, pertemukanlah aku kembali dengannya.."
Kurang lebih lima menit kemudian, tampaknya Allah mengabulkan do'a ku..
Ya, sosoknya terlihat di ujung jalan..
Ia datang bersama Ibu dan saudara perempuannya
Masih dengan keanggunan dan kesederhanaannya..
Berbalut hijab dengan rapinya, sehingga tak sehelai rambutpun terlihat darinya..
Kali ini aku bisa melihatnya dari dekat
Ku perhatikan ketika memasuki tempat resepsi, ia tidak mau bersalaman dengan lawan jenisnya
Bahkan ia selalu memalingkan pandangan ketika tidak sengaja bertatapan dengan lelaki
Sungguh mengingatkan ku pada sosok yang Allah sebutkan dalam surah Ar-Rahman :
“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)
Kemudian ia pun berlalu menuju tempat pelaminan untuk memberi selamat kepada kedua mempelai
Aku pun meminta izin pada anggota panitia yang lain untuk menunaikan ibadah Shalat Dzuhur dan Ashar
Di akhir sholatku, ku haturkan do'a pada Allah :
Ya Allah..
Seandainya telah Engkau catatkan ia yang akan menjadi teman menapaki hidupku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Seiringkanlah langkah kami, titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar bisa meraih syurga dunia dan akhirat-MU
Tetapi ya Allah..
Seandainya telah Engkau takdirkan dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan dan putus asa
Serta ya Allah yang Maha Mengerti..
Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu
Gerakkan hati ini ke arah yang terbaik, pada saat dan waktu yg tepat menurut-Mu
Karena Engkau Maha Mengetahui Segala yang terbaik untuk hamba-Mu
Ya Allah..
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku..
Amin Ya Allah.. Ya Rabbal 'Alamin..
Selesai sholat, aku pun kembali ke tempat ku semula
Dan ternyata tak berapa lama, ia kembali melintas di depanku, berjalan menuju ke arah pulang
Ku pandangi ia sampai bayangnya menghilang di ujung jalan
Sesaat sebelum ia pulang, ia sempat menoleh ke arahku. Tapi kuanggap itu bukanlah apa-apa, tak lebih dari rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Pukul 15.00 hujan kembali turun
Tetapi Alhamdulillah acara sudah selesai, hanya satu-dua orang yang masih datang dan beberapa orang masih ada di tempat resepsi
Ku anggap jeda hujan selama 3 jam itu benar-benar adalah karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, agar acara bisa lancar terlaksana
Malamnya semua yang terlibat dalam acara berkumpul kembali, sekedar untuk silaturahmi
Selesai sudah agenda kegiatanku pada hari itu
Dan keesokan harinya, sebelum pulang ke Jakarta, ku sempatkan membeli beberapa oleh-oleh untuk para tetangga dan teman
Di dalam perjalanan pulang, tak sengaja ku baca sebuah petikan indah :
“Bariskan harapan pada istikharah sepenuh hati ikhlas. Relakan Allah pilihkan untukmu. Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah
Mungkin kebaikan itu bukan pada orang yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih. Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat orang-orang beriman memberi semua cinta dan menerima cinta..”
Subhanallah.. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua.. Amin..
waktu memandangi, deg2an gak nih....
ReplyDelete;)
Alhamdulillah iya :)
ReplyDelete